Berita mengenai ambruknya jembatan Kutai Kartanegara Tenggarong menimbulkan keprihatinan banyak orang, jembatan yang hanya berusia 10 tahunini ternyata roboh pada 26 November lalu, dan menawaskan 18 orang. Seharusnya jembatan megah ini dapat bertahan lebih lama.
Karena kejadian ini timbullah spekulasi bahwa pembangunan jembatan ini sarat aroma korupsi yang membuat jembatan ini sangat rapuh. Apalagi melihat sejarah pembangunan jembatan ini yang dibangun pada massa bupati Syaukani Hasan Rais, Pak Kanin (panggilan akrabnya) divonis oleh Pengadilan Tipikor pada 14 Desember 2007 dengan hukuman penjara dua tahun enam bulan.
Jembatan ini baru dibangun dari tahun 1995 dan selesai pengerjaannya pada 2001 dengan Kontraktor PT Hutama Karya dan baru diresmikan pada tahun 2002, sebelumnya jembatan ini diberi nama Jembatan Gerbang Dayaku, kemudian dirubah lagi menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau yang sering disebut sebagai Jembatan Kutai Kartanegara, dan karena melintasi Sungai Mahakam maka Jembatan ini juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini juga pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Pemerintah RI karena dibangun oleh tenaga kerja lokal Indonesia.
Mungkin sebagian dari kita, terutama warga kalimantan timur, yang sering berlalu lalang dari Tenggarong ke Tenggarong Sebrang akan merindukan melewati jembatan itu lagi. Pemandangan yang disajikan saat melewati jembatan ini selain Sungai Mahakam yang termashur itu kita juga bisa melihat pulau yang berada ditengah sungai yaitu Pulau Kumala (Taman Rekreasi).
Meskipun, faktanya jembatan ini telah ambruk, tetapi didunia maya jembatan ini masih kokoh berdiri. Hal itu dapat terlihat dari citra 3D Google Earth.Link
Kita masih bisa melihat lihat konstruksi jembatan secara utuh, melewati jalan rayanya yang terlihat kosong, bahkan naik keatas puncak jembatan yang bertuliskan "KARTANEGARA".
Semoga hal ini bukan hanya menjadi kenangan bagi kita, tetapi menjadi pelajaran yang berarti.
Pesan saya kepada pemerintah: Tolong kembali perhatikan keadaan jembatan-jembatan yang ada diseluruh Indonesia, termasuk jembatan Ampera di kota Palembang, apakah perlu di renovasi kembali, mengingat kejadian tahun lalu saat dibawah jembatan Ampera terjadi kebakaran kabarnya kekuatan Baja jembatan telah berkurang. Bahkan bila saya berjalan kaki melewati jembatan itu, saya merasa jembatan Ampera terasa bergetar/sedikit bergoyang apalagi saat lalu lintas sangat ramai/macet getaran jembatan sangat terasa.