Tuesday, November 29, 2011

Disini Jembatan Kutai Kartanegara Belum Ambruk

Berita mengenai ambruknya jembatan Kutai Kartanegara Tenggarong menimbulkan keprihatinan banyak orang, jembatan yang hanya berusia 10 tahunini ternyata roboh pada 26 November lalu, dan menawaskan 18 orang. Seharusnya jembatan megah ini dapat bertahan lebih lama.

Karena kejadian ini timbullah spekulasi bahwa pembangunan jembatan ini sarat aroma korupsi yang membuat jembatan ini sangat rapuh. Apalagi melihat sejarah pembangunan jembatan ini yang dibangun pada massa bupati Syaukani Hasan Rais, Pak Kanin (panggilan akrabnya) divonis oleh Pengadilan Tipikor pada 14 Desember 2007 dengan hukuman penjara dua tahun enam bulan.

Jembatan ini baru dibangun dari tahun 1995 dan selesai pengerjaannya pada 2001 dengan Kontraktor PT Hutama Karya  dan baru diresmikan pada tahun 2002, sebelumnya jembatan ini diberi nama Jembatan Gerbang Dayaku, kemudian dirubah lagi menjadi Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura atau yang sering disebut sebagai Jembatan Kutai Kartanegara, dan karena melintasi Sungai Mahakam maka Jembatan ini juga disebut Jembatan Mahakam II. Jembatan ini juga pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Pemerintah RI karena dibangun oleh tenaga kerja lokal Indonesia.

Mungkin sebagian dari kita, terutama warga kalimantan timur, yang sering berlalu lalang dari Tenggarong ke Tenggarong Sebrang akan merindukan melewati jembatan itu lagi. Pemandangan yang disajikan saat melewati jembatan ini selain Sungai Mahakam yang termashur itu kita juga bisa melihat pulau yang berada ditengah sungai yaitu Pulau Kumala (Taman Rekreasi). 

Meskipun, faktanya jembatan ini telah ambruk, tetapi didunia maya jembatan ini masih kokoh berdiri. Hal itu dapat terlihat dari citra 3D Google Earth.Link





Kita masih bisa melihat lihat konstruksi jembatan secara utuh, melewati jalan rayanya yang terlihat kosong, bahkan naik keatas puncak jembatan yang bertuliskan "KARTANEGARA".
Semoga hal ini bukan hanya menjadi kenangan bagi kita, tetapi menjadi pelajaran yang berarti. 

Pesan saya kepada pemerintah: Tolong kembali perhatikan keadaan jembatan-jembatan yang ada diseluruh Indonesia, termasuk jembatan Ampera di kota Palembang, apakah perlu di renovasi kembali, mengingat kejadian tahun lalu saat dibawah jembatan Ampera terjadi kebakaran kabarnya kekuatan Baja jembatan telah berkurang. Bahkan bila saya berjalan kaki melewati jembatan itu, saya merasa jembatan Ampera terasa bergetar/sedikit bergoyang apalagi saat lalu lintas sangat ramai/macet getaran jembatan sangat terasa.




Friday, November 25, 2011

Selamat Jalan Teman Sepetualangan

Lidah ini keluh sungguhnya, mengingat teman seperjalanan dan sepetualangan hilang.
Anda tak perlu risaukan kesedihan saya ini, karena yang hilang bukan orang melainkan hanya kamera, kamera camcorder  merk GrandVision CoolDV Z10 (sebuah merk kamera yang asing) yang telah menemani saya selama tiga tahun kini tak tahu lagi dimana rimbanya.
Kejadian bermula saat saya mau meliput suasana Jakabaring usai Closing Ceremony Sea Games (Rabu, 23 November), tiba tiba saat saya mau mengeluarkan kamera dari tas. Saya mendapati tas telah terbuka, dan kamera hilang. Mungkin dicuri saat didalam Bus.
haaah, dari kamera itu saya telah membuat film amatir pertama saya. dari kamera itu saya mulai sering posting di blog, banyak foto foto yang di unggah di blog ini adalah hasil dari kamera tersebut.
Kamera tersebut memang murah, kecil, dan minim fitur. Tapi dari kamera itu saya sudah banyak merangkai cerita dan mengabadikan momen penting termasuk demo bersejarah di kampus yang pertama kali terjadi dikampusku.
Kamera itu telah menemani perjalanan dan petualangan saya selama ini.
Camcorder itu terbukti tangguh menghadapi medan yang keras. Hujan, Panas, Pantai, Demonstrasi.
yah, Selamat jalan teman, semangat bersamamu takkan pernah kulupakan.

Sayangnya saya belum pernah sempat memfoto tampilan kamera camcorder saya itu. Namun, jika anda mendapat kamera yang bertampilan gambar siluet saya dipantai seperti gambar dibawah ini. maka itulah kamera saya.
Dimana kau berada Teman??

Gambar tersebut akan muncul saat LCD Camcorder dibuka. atau saat Camcorder baru dinyalakan.

Monday, November 21, 2011

I'M Sorry Angelique Widjaja

Perhelatan SeaGames yang berlangsung di Kota Palembang ternyata membuat teman teman saya yang ada di Jurusan Public Relations mendapat PR dari dosen mata kuliah MC dan Protokoler untuk membuat liputan apapun yang berkaitan dengan SeaGames ke 26 ini.
Dan ternyata saya pun kecipratan sibuk, dikarenakan beberapa teman mengajak saya untuk membantu tugas mereka. Saya diminta menjadi cameraman dan editor . Mengasyikan juga sebenarnya tugas mereka itu, mereka seolah-olah menjadi reporter TV , dan bagi saya hal ini seperti latihan saya menjadi wartawan dan editor berita Televisi, Bedanya kami adalah Reporternya banyak dan cameraman hanya satu, alhasil saya mondar mandir kesana kemari, dari teman yang satu keteman yang lain.
Tapi ada satu liputan yang membuat saya merasa seperti Wartawan TV sungguhan. Yaitu  kemarin saat saya meliput bersama Haris Wijaya di Lapangan Tennis Bukit Asam yang masih satu kompleks dalam Jakabaring Sport City  Palembang. Tadinya kami hanya mau meliput pertandingan dan mewawancarai penonton, tapi saat melewati Medical Room dimana atlet beristirahat terbesit dari pikiran Haris untuk meliput salah satu atlit.

Saat itu waktu sudah sore dan hujan gerimis, pertandingan Tennis yang mempertandingkan Indonesia Vs Thailand yang diwakili oleh Christoper Rungkat(INA) dan Danai Udomchoke (Thai) diundur hingga hujan reda. Tadinya kami ingin meliput Crishtoper Rungkat atau Danai Udomchoke di Medical Room namun saat kami didepan pintu, seorang wanita mungil keluar dengan topi yang membuat saya mesti harus sedikit merunduk untuk melihat wajahnya.
Haris : mbak, bisa saya mewawancarai Angelique Widjaja?(saat itu terlihat Angelique ada didalam ruangan bersama pemain thailand lainnya)
wanita mungil: oh, Sorry.. I can't Speak Indonesia.
Haris : where you from?
Wanita mungil: I'm from Thailand.
wow, wajahnya Palembang banget, jadi kami yang ada disana gak ada nyangka kalau dia Cewek Thailand.
tiba tiba, Haris justru kembali menawarkan diri untuk mewawancarai Udomchoke. Tadinya gadis Thailand itu seperti menolak, tapi saat dijelaskan kami dari media (Bohong).
Cewek Thailand Mungil : How Long?
Haris : five minute?
Cewek Thailand Mungil: Oke, wait. (ia masuk keruangan segera kembali menemui kami) Sorry,you can't, He is Sleep.
Dan saya menduga cewek Thailand ini adalah official Thailand, karena kami tetap tidak diperbolehkan masuk.
kami masih didepan medical room, dan tiba tiba seorang bapak bilang "masuk aja, kalian kan dari media".
kata-kata itu menambah keberanian kami untuk membuka pintu dan langsung menumi Anggelique Widjaja yang sedang tidur tiduran di sofa.
Angelique yang menyadari kehadiran kami segera bangun dan menjawab sapaan kami. Dan bersedia untuk kami wawancarai.


Saya merasa Angelique percaya kalau kami benar benar wartawan dari media televisi. Karena saya membawa Camcorder SemiPro Sony. dan Haris menggalungka IDCard media SeaGames (Milik temannya).
Sepertinya gaya kami sudah sangat mirip dengan wartawan Tv saat itu, saya dengan gaya rambut panjang memanggul kamera, Haris dengan mic karaoke yang sebenarnya cuma untuk gaya dan gak nyambung sama sekali dengan kamera berhasil mewawancarai Petennis Nasional yang pernah menjuarai International Junior Wimbledon tahun 2001
Maaf ya Mbak Angelique, kami bo'ong kemaren. Terima kasih sudah mau kami wawancarai.

Dan satu hal yang membuat saya sedikit menyesal, yaitu karena saya gak sempat nanyain akun twitter Cewek Thailand Mungil itu.

Friday, November 18, 2011

Media Provokatif

Penyelenggaraan SeaGames ternyata tak hanya bersemangat Nasionalisme, tetapi dibawa kedalam ajang gengsi dan Etnosentrisme. Dikhawatirkannya, semangat nasionalis kebablasan yang sering diwujudkan oleh bangsa kita dapat berakibat pandangan buruk dan perspektif negatif negara lain terhadap Indonesia. Ulah Suporter yang sering melecehkan negara lain saat pertandingan, misalnya menyoraki "Sorakan penghinaan" pemain atau kadang mengejek Lagu bangsa lain di arena sebenarnya sangat disayangkan. Itu merupakan sikap buruk yang seharusnya tak boleh di tunjukkan oleh Bangsa yang santun.

Lebih disayangkan lagi beberapa media terkesan memprovokasi sebuah berita olahraga menjadi isu panas yang ingin diglindingkan kepada masyarakat seperti bola salju. Salah satu contoh yang saya ambil adalah MetroTv. Menjelang pertandingan Grup A Sepak Bola Sea Games antara Indonesia Vs Malaysia, MetroTv membuat sebuah liputan prapertandingan, yang menghadirkan beberapa tokoh. Namun yang sangat tidak etis dalam penyangan tersebut ada dua hal,

Pertama, "Judul"
Dalam tayangan ini jelas diberi judul "Dukung Garuda Ganyang Malaysia", judul itu sangat provokatif, mengesankan bahwa pertandingan bola = perang.

Padahal seharusnya MetroTv tau, media mereka saat ini bukan hanya ditonton oleh warga indonesia saja, saat ini sedang di laksanakan SeaGames yang merupakan ajang olahraga terbesar seAsia Tenggara, juga KTT ASEAN di Bali. Banyak mata akan tertuju pada Indonesia.
Padahal Indonesia sedang membangun citra yang baik sebagai pemimpin dan contoh baik di negara ASEAN.
Rasanya judul tersebut tak layak dan tak santun dikeluarkan oleh sebuah lembaga Media besar seperti MetroTv.



Kedua, "Gambar Latar"
Sedikit lucu memang, jika gambar latar pada berita tersebut bukan menggambarkan burung Garuda Pancasila yang menjadi lambang negara Indonesia. Melainkan gambar cover film "Paksa wayu", film Thailand garapan Monthon Arayangkoon. Secara umum film ini juga dikenal dengan nama"Garuda". Coba Bandingkan beberapa gambar dibawah ini

jika diperhatikan dengan seksama latar dalam seting tayangan MetroTv ternyata mengambil cover film Paksa wayu yang telah diediting seperlunya.
Hal ini justru hanya ingin menunjukan sikap provokatif, tanpa mengindahkan nilai Nasionalis, karena malah menggunkan latar film Thailand dan bukan Indonesia.
Perlu diketahui bahwa film Paksa wayu justru menggambarkan makhluk Mitologi bernama "Garuda", adalah sosok Monster burung yang meneror seluruh kota Bangkok, hal ini justru menambah label buruk dalam sudut pandang Semiotika saya.

Namun, provokatif media dan suporter belum tentu memberikan apa yang diharapkan sebenarnya. Pada laga Indonesia Vs Malaysia di Grup A (kamis, 17-11-2011) memberikan hasil yang sangat memukul pendukung TimNas, Indonesia harus kalah satu Gol tanpa balas dari Harimau Malaya.

Mungkin ini saatnya media harus belajar dari sejarah, dan membuat tayangan yang bertanggung jawab terhadap moral bangsa.
Kita masih akan bertanding lagi, masih banyak yang akan kita lalui. Terlalu dungu rasanya, jika kita malah terjatuh dalam provokasi-provokasi yang kita buat sendiri.
#AyoIndonesiaBisa

Tuesday, November 15, 2011

Penerapan SmartCard TransMusi Molor

Setelah rencananya transmusi Akan segera menerpakan SmartCard sebagai Sistem pembayaran sebelum pelaksanaan SeaGames, namun fakta di lapangan menunjukan hingga hari ini (hari ke 6 pelaksanaan SeaGames) realisasi SmartCard dinilai "Nihil". Terbukti dari belum adanya penumpang yang menggunakan SmartCard  sebagai alat pembayaran.

Bahkan Box mesin pembaca SmartCard banyak dinilai warga pengguna tidak efektif. Mesin-mesin yang dianggarkan Rp 2miliar itu justru mempersulit warga untuk mendapatkan tempat berdiri saat TransMusi penuh penumpang.

Wednesday, November 9, 2011

Tugu Bersejarah Yang Malang

Palembang dengan sejarahnya yang panjang menyimpan banyak bangunan bangunan bersejarah dan yang mengingatkan dengan sejarah itu. Daerah yang paling banyak terkumpul bangunan bersejarah adalah di Kawasan Jembatan Ampera,antara lain seperti Benteng Kuto Besak, Monpera, Museum Sultan Mahmud Badarudin (Dulunya tempat tinggal Belanda), Masjid Agung, Kantor Pos. dan Lain lain.
Namun, sebagian bangunan sejarah kurang diperhatikan, Salah satunya adalah Tugu Peringat Perang Lima Hari Lima Malam 1947 di kawasan Ilir Timur. persis disamping jembatan Ampera


Sebagian warga juga memanfaatkan tugu ini sebagai tempat buang air kecil, maka tak heran jika anda melewati bangunan yang nyaris tak terlihat karena rimbunan pohon ini tercium bau Amoniak.

Tugu ini dibangun untuk mengingat peristiwa peperangan 5 hari 5 malam antara Indonesia dan Belanda pada 1-5 Junuari 1947, pada peristiwa itu gugurlah Lettu Soeradjo dan Kapt. Akhmad Rivai.
Memang sangat miris jika kita melihat bangunan bersejarah di kota Palembang, ancaman terbesarnya adalah jika tidak diperhatikan, dan menjadi sasaran vandalis.

Palembang The Explorer

Setelah mendapat masukan dari beberapa pihak, akhirnya Halte TransMusi memiliki Peta Koridor yang baik, meski untuk saat ini, belum semua Halte memiliki Peta tersebut.

Peta ini akan membantu masyarakat maupun turis untuk menjelajah Kota Palembang

Monday, November 7, 2011

Kita Berhutang Kepada KOMODO

Saya punya beberapa cerita nih, soal hewan yang lagi booming dibicarakan akhir akhir ini, KOMODO. Hewan yang dalam bahasa inggrisnya sering disebut The Komodo Dragon ini, masuk kedalam jajaran 28 finalis Tujuh Keajaiban Dunia kategori Alam.

Komodo bisa kita sebut salah satu ikon Indonesia. ya, dengan masuknya kedalama 28 finalis New7Wonders akan ikut memperkenalkan Indonesia kepada Dunia. Tapi, sebenarnya jauh dari kegilaan SMS Rp1 saat ini. Komodo telah memberikan kita banyak cerita.

Modo-Modi maskot SeaGames ke26 ini merupakan penjelmaan dari hewan purba Komodo. meskipun Maskot ini hanya bisa di identifikasi sebagai spesies komodo hanya dari namanya saja "Modo & Modi", selebihnya banyakyang mengira sebagai Kadal, Bahkan Cicak. lebih lucunya lagi, sore tadi saat saya ngobrol dengan seorang teman yang bekerja di Kantin Bandara SMB II. Dia Bercerita, ada seorang yang berasal dri luar kota dan akhir-akhir ini bekerja menempel stiker Modo-Modi. Bapak Stiker Modo Modi itu menghampiri teman saya, dan bertanya "mbak, Ini gambar ikan patin ya? ikan khas Palembang kah?". #Suram -_- e
sumber gambar : buanasumsel.com

Ya, Maskot ini sangat  jauh mempresentatifkan Komodo, lihat saja kulitnya pucat krem, Senyumnya manis. bahkan untuk Maskot Modi (Komodo Betina) ada warna merah di pipinya, dan bulu mata. 
Padahal Komodo dikenal sebagai hewan yang buas, haus darah, pendendam, karnivora, bahkan kanibal pemakan bangkai? Asli Serem dah. Tapi, mana ada Maskot yang serem? rata rata maskot emang dibuat lucu, imut dan ehemm Unyu-unyu.
Patung Modo Modi


Selain itu Komodo akan selalu mengingatkan kita pada masa kecil. Inget gak sih, Film Boneka "Si Komo" yang disiarkan di TVRI didalangi oleh Kak Seto? Si Komo Komodo yang bijak. yang selalu melerai setiap kali boneka liannya ribut. atau memecahkan masalah yang sedang terjadi. Tapi justru saat saya kecil, saya ngeri sama tokoh Si Komo, dia hitam, besar, seram, dan Suaranya yang besar seperti mau menelan orang. weleh weleh weleh. Dulu saya punya kaos tanpa lengan yang bergambar Si Komo dan kawan-kawan yang menjadi pakaian favorit saya saat bermain.

Hmm, tapi lucu juga. mungkin ini tuah dari Komodo, inget gak sih lagu jinggle Si Komo.


liriknya  ada yang seperti ini
Macet lagi macet lagi 
Gara-gara si komo lewat 
Pak polisi jadi bingung 
Orang-orang ikut bingung.
nah, ajaibnya semenjak Palembang ditetapkan sebagai Kota Penyelenggara SeaGames ke26 yang bermaskot sepasang Komodo ini, Palembang jadi ikut-ikut Macet, dan saya selalu bingung. hahaha.

Saat saya masih kecil juga, saya sangat suka dengan pasta gigi anak anak Kodomo,terutama yang rasa jeruk. Tapi, motivasi saya  merengek kepada Ibu setiap kali ke Swalayan untuk membeli  Kodomo bukan pasta giginya, melainkan hadiahnya yang berupa robot-robotan (sebut saja KodomoBorg).Dulu saya pikir nama Kodomo itu plesetan kata dari Komodo. Ternyata Kodomo berasal dari bahasa Jepang, yang berarti untuk anak-anak.
sumber gambar : tribunews.com(balon Modo-Modi)

Nah, Turis lokal atau pun manca negara yang ingin berkunjung ke Palembang jangan khawatir tidak dapat melihat Komodo, Mereka masih bisa melihat patung, balon, poster, sticker, bahkan billboard bergambar Modo-Modi? masih kurang puas? silahkan datang ke Hutan Wisata Punti Kayu, anda masih bisa menemui saudara dekat KOMODO yaitu BIAWAK. hehehe

Tapi menurut saya, seharusnya SMS Komodo bukan Rp 1,- tapi Rp 50,-. tujuannya biar setiap rupiah yang kita keluarkan untuk voting komodo berasa sekali Komodonya hehehe.

Sumber : wikipedia
Sebenarnya bukan hanya uang Rp 50,- saja yang ada gambar Komodonya, Uang kertas terbitan tahun 1957 pecahan Rp 2.500,- pun ada Komodonyanya.

sumber gambar : uangkuno.com
selain pecahan Rp 50,- dan Rp 2.500, tahun 1974 Indonesia pernah merbitkan uang logam berbahan dasar emas, pecahan Rp 100,000,- seri Gold Coin Komodo Dragon Conservation


namun, uang ini sudah sangat langka, Selangka Komodo.
Oke, anggap saja kita berhutang Rp 50,- kepada Komodo. Jika kita Sms KOMODO  kirim ke 9818 sebanyak 50 kali, hitung saja itu untuk membayar hutang anda kepada KOMODO. Uang Rp 50,- yang pernah membuat kita senang saat ingin berangkat sekolah, menyembuhkan dahaga saat kita gunakan untuk membeli es di kantin, atau pelipur lapar saat waktu istirahat. Betapa bahagianya kita menyumbangkan uang Rp 50,- saat hari Jumat di Masjid dekat rumah. Ingat Uang KOMODO !!!

Saya punya masa kecil untuk diceritakan, Dan Kita punya Komodo untuk di perjuangkan menjadi Keajaiban Dunia.

Friday, November 4, 2011

Palembang Perlu Peta

Palembang sebagai kota penyelenggara SeaGames dipersiapkan untuk menyambut tamu-tamu lokal bahkan internasional. Namun sayang beberapa kelengkapan penunjang turis-turis tersebut dinilai tidak memenuhi. salah satunya adalah Peta.

Menurut hasil pantauan saya, saat ini Palembang belum memiliki peta yang layak. Baik itu jalur/koridor TransMusi,  ataupun peta jalan dan lokasi. Di Gramedia dan toko buku juga alat-alat kantor dan sekolah, Peta Palembang yang sering dijual adalah Peta lama. keterangan indeksnya pun sudah tidak uptodate.
Dan kita tak akan bertemu Peta lokasi di jalanan kota Palembang saat ini, yang ada hanya Iklan iklan produk saja, atau baliho milik pemerintah. Hal ini juga kadang membuat beberapa warga kota Palembang pun tidak tahu lokasi lokasi tertentu, ataupun jalan-jalan dikotanya.



Yang lebih parah adalah, pihak TransMusi, sebagai Bus yang direncanakan akan menghapus Bus Kota, dihampir setiap haltenya tidak memiliki Peta Jalur Koridor TransMusi, beberapa Halte memang memiliki poster peta Koridor, namun peta tersebut adalah Peta pertama saat TransMusi hanya memiliki dua Koridor yaitu hanya Rute terminal Alang-alang Lebar - Ampera dan Terminal Sako - PIM. kondisinya pun sangat memprihatinkan. Padahal sekarang TransMusi sudah memiliki 7 koridor atau 5 tambahan koridor lagi yakni Plaju-PSmall, jakabaring-kertapati, Bandara-terminal alang-alang lebar, dua koridor berikutnya belum saya coba yakni Karya Jaya-Unsri, dan Alang-alang Lebar-Pangkalan Balai.
Peta Koridor  dari tahun 2010
Sempat saya berpikir kondisi ini akan segera di perbaiki menjelang SeaGames. Dan akhirnya di banyak koridor di pasang banner SeaGames


Namun sayangnya, peta pada banner tersibut tidak bisa kita sebut sebagai peta yang baik, terutama jika di pasang di Halte TransMusi, Tak ada peta koridor/jalur lintas TransMusi. Gambarnya pun tidak mempresentasikan kondisi sesusungguhnya jalanan di Kota palembang. Pada peta ini hanya menunjukkan lokasi penyelenggaraan cabang olahraga yang disebar dan jenis olahraga yang akan di lombakan.
Jalan Demang Lebar Daun
bahkan ada yang salah dalam penulisan nama lokasi seperti penulisan nama hotel, seharusnya nama hotel tempat terselenggaraanya olahraga Catur adalah Hotel Swarna Dwipa tapi pada peta  ini justru tertulis Hotel Swarnadipa.



Peta sangat diperlukan bagi pengunjung, peta dapat membantu mereka untuk menentukan posisi mereka berada , atau bagaimana mereka dapat menuju tempat tertentu, dan juga menggambarkan kondisi Kota yang sesungguhnya, Dibeberapa Kota besar  peta umumnya berada lokasi yang sangat mudah terlihat. baik itu berupa Billboard, Poster, atau pun papan pemberitahuan. Selain tempat tempat umum, seperti taman, sudut jalan. Peta juga berada di halte, shelter, Terminal, Stasiun, maupun Bandara/air port.

Kekurangan Peta sebagai navigasi disuatu kota, kadang membuat urung traveler untuk mengunjungi sebuah kota. Kekhawatiran mereka adalah tidak bisa membayangkan  kondisi sesungguhnya kota yang akan mereka singgahi.

Jika anda bingung untuk berkunjung atau menjelajah Kota Palembang. Jangan khawatir, ada beberapa tips bagi anda.
1. Tanyalah saja kepada orang disekitar anda tempat tujuan anda, dan dengan apa anda bisa menempuh lokasi tersebut.
2. Jika menggunakan jasa TransMusi, anda tanya saja kepada Pramugara loksi tujuan anda.
3. Anda bisa mendapatkan Peta, dengan searching ke maps.google.com atau www.bing.com/maps/
4. Jika anda tiba di Bandara, minta saja dibagian informasi, apakah mereka menyediakan Peta kota palembang dan event.