Friday, November 15, 2013

Sekali-kali Transmusi Harus Dihajar

Sekitar jam 20:00 saya naik Transmusi dari kampus saya di daerah Plaju. Laju transmusi berhenti di halte transit DPRD , beberapa orang penumpang meminta pramugara untuk mengisi saldo smartcardnya (Bus Rapit transit di palembang menggunakan e-tiketing yang disebut smartcard untuk pembayarannya) namun si pramugara menjawab, saldo top upnya habis (alias saldo di mesin pengisinya habis) .

Bus kembali melaju sampai di halte Monpera, disana ada bus besar Ampera-Km12 sedang ngetem. dengan segera saya turun dari pintu depan setelah dibukakan. dan berpindah ke bus besar tersebut. didepan pintu sudah ada mesin typing yang wajib kami typing ulang. *cetet mesin mengeluarkan kata "Transit" kecuali seorang penumpang wanita setelah saya yang berbunyi "kartu belum terdaftar"

saya segera duduk di pojok belakang bus, ini tempat favorit saya. setidaknya ini tempat paling nyaman untuk istirahat bahkan tidur selama perjalanan. Didekat sedang disudut lainnya ada dua orang wanita yang sedang ngobrol asik dengan pegawai transmusi berbaju batik, yang sebut saja "A".


Tiba-tiba si Pegawai Transmusi ini menanyakan kepada penumpang wanita yang kartunya teridentifikasi tidak terdaftar itu . yang sebut saja "B"
A : mbak, mau turun dimana?
B : turun di IP
A : Kartunya itu belum terdaftar, aturannya kami (Transmusi) kalau kartu tidak terdaftar gak boleh naik.
B : Tadi saya di halte DPRD sudah minta gak ada, terus disini minta isiin saldo juga ada.
A : Iya, tapi seharusnya tadi sebelum saldo habis kan mbak isi. saya bisa aja loh ngelarang mbak naik.

Disini saya mulai geram, dan saya tau disini cara saya memulai  mencerca mereka dengan segala unek unek.
Saya : mas, mbak tadi naik dari Plaju, dan saldonya ada meski kurang. makanya bisa naik. tapi kalo di typing lagi pasti kartunya tidak terdaftar, dan mbak ini sudah mau ngisi kartu di dua halte ini tapi sama-sama gak bisa. masak harus disuruh keluar, sedangkan saldonya sudah diambil dan tercatat minus (berhutang) ?
A : gini mas, klo mbak ini naik dipinggir jalan bisa saja kami ngelarang dia naik. disini peraturannya sudah berubah kalo saldo habis, dan kartu tidak tedaftar gak boleh naik.
Saya: iya saya tau, tapi kalau sistemnya seperti itu sarananya juga harus mendukung toh, ini mau isi saldo aja gak ada, kalo saldo kurang malah gak boleh naik.
A : ya setidaknya sebelum saldo habis atau misalnya tadi masih sisah 5000 isi lagi lah sebelum habis. peraturan ini untuk mencegah kecurangan dari penumpang
Saya : (saya mengerenyitkan dahi dan menurunkan sebelah alis mata) maksudnya?
A; ya misalnya dia saldonya kurang, kemudian tidak terdaftar, typing lagi tidak terdaftar. dan dia terus memakai kartu yang tidak terdaftar sebagai modus.
Saya : (saya membatin, cukup masuk akal, namun tak etis mencuriga penumpang seperti itu, bahkan jika saya curang sekalipun, saya tidak pernah pakai cara seperti itu)
Saya : iya, kan gak mesti diusir sih penumpangnya, kan ada tiket one trip yang katanya harganya lebih mahal menjadi Rp 5000 sekali jalan tanpa transit dan cuma di typing sendiri sama pramugara?

berikut saya sertakan buktinya


A : ya itukan cuma wacana.
Saya : (tertawa kecil ) hah? cuma wacana? dan kalian sampai segitunya ngusir penumpang? ayolah sama-sama manusiakan, saling membantu kenapa?
A : ya kalau sekali-kali seperti ini sih gak papa (agaknya dia mulai tertekan)
Saya : lagian gini ya mas, rumah saya di KM 12 dan kampus saya di Plaju. waktu 1 jam itu cuma sampai bawah Jembatan Ampera. dan saya harus transit di halte samping masjid Agung, nunggu secepatnya 10-15menit, saya harus bayar 2X .kasih solusi dong. (saya menangkap ekspresi beberapa penumpang lain mengiyakan ocehan saya)
A : iya mas, harus bayar dua kali (kali ini dia tersenyum, entah senang saya harus bayar dua kali atau mengaminkan sebuah sistem yang korup itu )
Saya : kenapa enggak dua jam lagi sih, atau setidaknya 1,5jam biar saya bisa sampai kampus tanpa bayar dua kali.
A : ya, sekarang kan direksinya baru, walikotanya baru. sistemnya juga baru. kami gak bisa berbuat apa-apa, coba mas liat di kartu yang baru itu ada nomor pengaduan. ngadu aja kesitu
Saya : saya sudah capek itu sms disitu, capek ngomel di facebook transmusi toh gak ada tanggapan positif? coba mas aja sampaiin ke direksinya, sistemnya jangan ngerugiin konsumen gini lah.
A : Gak bisa mas, saya gak bisa apa-apa. apalagi sampe ngomong ke Direksi?
saya : sebenernya masalah transmusi ini apa sih? sampe keliatan parah gini ? (sebenernya saya sudah tau)
A : ya masalah pembiayaan. transmusi lagi kekurang dana. Gaji kami pun belum dibayar sampai sakarang. kami cuma mendapatkan pendanaan dari penjualan saldo ini lah. kan sekarang Transmusi gak dikasih subsidi dari pemkot.
Saya : lah, bukannya dari walikota yang lama (Edi santana) transmusi memang gak pernah dapet Subsidi?
A : (titik hitam matanya melihat kebawah, seolah bingung sendiri dengan kata-katanya, atau justru tersadar ia hampir saja berbohong) iya sih. sekarang aja kan jumlah armada nya dikurangin karena banyak mobil yang rusak belum diperbaiki.
Saya : ( gaji gak dibayar? mending keluar aja, berdagang lebih pasti dapetnya)  terus sekarang saya harus nyalahin siapa atas kekacauan sistem kayak gini? direksinya atau walikotanya? (sambil tertawa kecil yang sebenernya saya ngejek)
A : kita lagi nunggu surat juga dari walikota apa mau di subsidi atau enggak? dulu sih jamannya pak Edy gak kayak gini.
Saya : yaudah saya nyalahin walikotanya aja deh (ketawa ngejek lagi) atau jangan-jangan ada koruptornya.(sampai gaji pegawai gak dibayar)
A : (tampaknya ia mulai sadar saya menggiringnya ke isu yang lebih sensitif) loh ini kok gak jalan-jalan ya?(ia meninggalkan saya dan keluar dari bus)
cukup lama ngetem sambil berdebat, mungkin sekitar 10 menit. dan harus menunggu lagi sampai 15 menit setelah itu hingga bus benar-benar berjalan. dan yang lebih kurang ajarnya lagi setelah perkatan terakhirnya itu saya mengira ia hanya pramugara,justru ia menuju kursi sopir dan mengendarai Bus bernomor K1.15 ini. lalu untuk apa dia bertanya kenapa bus ini tidak jalan-jalan dan meninggalkan kami (para penumpang) cukup lama.?
Setelah menuduh penumpang dapat melakukan kecurangan justru si pramugara yang tampaknya melakukan praktik kecurangan.
saat bus baru melaju mesin typing smartcard di restart (ada knop switch On-Off dibelakan mesin) lalu apa yang terjadi jika mesin di restart?Penumpang yang pertama dan beberapa orang setelahnya akan tersedot saldonya, meski durasi transit belum habis. dan itu benar-benar terjadi.
setelah halte transit Monpera, bus akan menuju halter transit masjid Agung, orang yang naik dari halte masjid agung biasanya adalah penumpang transitan dari Palembang Square atau pusri. hanya ada beberapa orang yang naik, dan semua kartu mereka berbunyi "terima kasih" setelah di tempelkan di mesin.
Ini masih dugaan, karena saya belum bereksperimen secara langsung. hanya berdasarkan pengalaman, bahwa beberapa kali saldo saya terpotong meski waktu transit belum habis. biasanya itu terjadi saat saya naik di halte awal keberangkatan, misalnya dari terminal, atau didepan Mall PS atau PIM. habitnya pramugara akan merestart mesin saat hampir menuju pemberhentian terakhir, ini karena saya pulang di dekat KM 12. saat mesin di restart akan mengeluarkan suara aneh menyeramkan. selain saat dipemberhentian terakhir, mesin juga direstart saat terjadi eror, misalnya kartu yang di typing tidak memberi identifikasi apa apa.

Sunday, October 20, 2013

Rencana Gelap TransMusi

Tepat 20 Oktober 2013 ini Transmusi menerapkan kebijakan  baru, yakni pengurangan durasi transit menjadi satu jam, sebelumnya warga pemilik SmartCard dapat menikmati layanan transit 2 jam yang berarti selama dua jam warga bebas menaiki transmusi tanpa perlu membayar lagi setelah saldo smartcardnya dipotong Rp 4500.

Lalu apa yang menjadi masalahnya?

Palembang kini sudah tak seperti Palembang yang kita lihat jamankan dulu, Palembang memiliki masalah yang relatif sama dimiliki kebanyakan kota besar di Indonesia saat ini, Ya Macet. Jarak tempuh dan waktu tempuh kini tak berimbang lagi, kalau dulu saya dari rumah ke Kampus dapat ditempuh dengan 45 menit dengan kendaraan umum, sekarang waktu tempuh sampai dua kalipat lebih. saya bisa dijalan selama 1,5jam bahkan di jam sibuk bisa sampai 2 jam.
Bahkan saat saya menguji waktu tempuh KM12-Ampera (tanpa transit) sekitar pukul 10:00 (bukan jam sibuk) saya telah menghabiskan waktu selama 1jam 4menit. lalu jika anda menunggu di Halte Transit berapa lama bus akan datang? jawabannya beragam ada yang bilang sampai setengah jam, tapi rata-rata saya menunggu 10-15 menit dihalte samping masjid agung atau monpera. lalu bagaimana nasib mereka yang melalui rute yang lebih sulit misal (dari Kertapati/Plaju menuju Sako) yang sampai harus 2-3 kali transit? 

Jadi Bijakkah durasi transit menjadi 1 jam?

Tapi agaknya percuma kita mengkritisi terus menurus transmusi ini, Tak akan didengar. 
Di halaman facebook Transmusi  tertanggal 17 oktober iya membuat pengumman tentang kebijakan baru

adakah yang aneh? jika kita meruntut postingan transmusi sebelumnya, ini pertama kalinya Transmusi menggunakan huruf kapital secara keseluruhan. hal ini saya baca sebagai wujud depresi transmusi yang terpaksa membuat kebijakan ini. Ini penanda keputusan final yang tak bisa diganggu gugat lagi. kecuali mereka diberi subsidi.

Maksud hati ingin menegaskan kembali kebijakan tersebut hari ini, transmusi justru menunjukkan rencana gelapnya

bukan menuliskan 1 jam justru  transmusi memposting gambar 1/2 hour (Setengah Jam).akankah mereka menurunkan waktu durasi menjadi 1/2 jam lagi? lalu apa maksud warna merah? Api? 
Warna merah dan api menandakan amarah, bahaya. kewaspadaan, atau sesuatu yang buruk akan terajadi. Tapi saya membaca lebih lanjut setiap postingan agaknya mereka cenderung memprovokasi masyarakat.

Seperti kata "seharusnya durasi transit itu dimanfaatkan hanya untuk transit, bukan untuk jalan-jalan
etiskah kebebasan warga menghabiskan saldonya untuk jalan-jalan di kritisi? bukankah sebagai pengguna kita bebas memanfaatkan uang kita apakah untuk transit atau jalan-jalan? tak ada pelanggaraan masyarakat terhadap sistem yang dibuat.

Justru perkataan ini menjadi bumerang bagi transmusi, karena diawal peluncuran smartcard mereka sendiri yang menawarkan benefit/keuntungan dari memiliki smartcard itu, salah satunya durasi transit yang dapat dimanfaatkan masyarakat seperti untuk berjalan-jalan , berbelanja atau naik dari halte mana saja selama durasi transit berlangsung. bahkan sempat saya mendapati seorang pramugara yang menganalogikan memiliki smartcard sama seperti menginvestasikan emas hahaha(super pinter). sampai mereka sama seperti calo-calo terminal membujuk pelanggan untuk memiliki lebih dari 1 kartu, bahkan menganjurkan untuk dikoleksi?

Apa yang sebenarnya terjadi? mengapa Transmusi terlihat kacau sekali

mereka salalu berkilah dua hal, pertama BBM Naik, dan kedua Transmusi adalah satu-satunya BRT yang tidak disubsidi pemerintah.
Lebih parah dari itu, ini soal politik dan keuntungan sejumlah pihak.

Tanggal 9 September lalu transmusi yang belum satu bulan menaikkan tarif transmusi dari Rp 4000 menjadi Rp 4500 membuat penguman bahwa awal oktober mereka hendak menaikan tarif kembali menjadi Rp5000. Tapi kenapa kebijakan yang lain muncul?
mereka telah menghitung, ketimbang menaikkan tarif menjadi Rp5000 menurunkan durasi transit menjadi 1 jam jauh lebih menguntungkan karena akan banyak pengguna yang kena Jebakan Durasi Transit (istilah ini saya buat untuk menggambarkan mereka yang akan membayar Rp 9000 karena habis durasi transitnya) akibat penurunan durasi transit ini.

Mengapa Transmusi tega malakukan itu kepada kita.
menurut analisis dangkal saya seperti ini.
Transmusi dibuat berkat regulasi dari walikota sebelumnya Eddy Santana. Transmusi digambarkan sebagai salah satu contoh kemajuan kota Palembang. Sedangkan yang menjadi walikota sekarang adalah Romi Herton yang sebelumnya adalah wakil walikota bersama Eddy. Namun Eddy Santana kalah suara saat mencalonkan diri menjadi Gubernur, suara di Sumsel Bahkan di Palembang cenderung memilih dua besar alex nurdin dan herman deru, karena popularitas Eddy yang kurang Romi Herton justru cenderung memihak Alex Nurdin Gubernur Incumbent, seolah berkhianat kepada Eddy Santana.

Ingatkah kisruh pilkada Palembang kemarin, ya Sarimuda menang tipis, namun Kubu Romi banding ke MK, dan Romi dimenangkan lewat MK, kala itu yang menjadi hakim sengketa pilkada ini adalah Akil Mochtar saat ini terjerat kasus suap, beberapa kecurangan sengketa pilkada.

Romi herton mulai mencopot satu persatu pejabat pemkot peninggalan Eddy Santana. salah satunya Direktur PT SP2J yang membawahi Transmusi. Namun tak memberi  solosi yang baik untuk transmusi, beberapa kali diajukan subsidi namun ditolak juga, bahkan sempat diancam ingin dipailitkan karena terus merugi.

Transmusi merasa penyebabnya adalah karena mereka bergabung bersama SP2J. dan kini transmusi berniat ingin berdiri sendiri. terlepas dari PT SP2J. 

kalau begitu apa artinya ini?
Bukankah transmusi milik kita? milik pemerintah? milik warga?. sayangnya bukan.
Transmusi bukan seperti kendaraan BRT di kota-kota lain yang dimiliki pemerintah, pemerintah hanya meregulasi dan memanfaatkannya saja. ibarat simbiosis mutalisme. Sedangkan sejak dari awal Transmusi adalah milik #KAPITALIS. aspek yang terpenting bagi mereka adalah keuntungan sebesar-besarnya. bukan pelayanan yang baik dan ideal.

ah sekian.

Tuesday, September 17, 2013

Nilai Sebuah Kemampuan

Sekitar 12 atau 13 tahun yang lalu guru olahraga masa SD memberi tes untuk ujian nilai praktik catur wulan. Ia memberi tes ujian renang. Kenapa harus renang? mendengar itu beberapa teman saya sangat bergembira tapi tidak dengan saya. pertama tubuh saya yang kecil dan kurus pasti akan malu kalo yang lain melihatnya, kedua ya, karena saya tidak bisa berenang.
Kolam renang adalah tempat yang asing bagi saya, saya tidak pernah melihat kolam renang sungguhan sebelumnya. Makanya saya membaca, menghapal dan memahami pelajaran renang lewat buku Penjaskes jauh hari sebelum tes itu dimulai. saya sudah faham bagaimana caranya berenang. mulai dari gaya katak, kupu-kupu ataupun gaya bebas.
Kemudian kami dibawa ke Lumban Tirta salah satu venue renang terbesar di Palembang. melihat air teman-teman saya langsung loncat ke kolam. sesuai absen satu-satu murid dipanggil, untungnya mulai dari absen terbawah jadi saya yang dipanggil terakhir.
Ketika saya maju, hanya saya yang masih berseragam olahraga lengkap dan kering. Sang guru bertanya kepada saya "Bagaiaman Aji, kamu mau berenang?" saya mengajukan pilihan "saya ujian lisan aja pak" dan sang guru mengiyakan. Saya menjelaskan secara detil bagaimana mekanisme berenang, dari menahan napas, loncatnya bagaimana, hingga harus mensejajarkan tubuh dengan permukaan air. Dan anda tahu siapa yang dapat nilai A? ya salah satunya saya dengan point 85. nilai saya termasuk tinggi daripada teman-teman saya yang berenang tanpa tahu teknik yang benar, asal nyebur dan ngapung.
Luar biasa. Saat itu saya merasa, ini keajaiban. Tapi 11 tahun kemudian, saya dua kali nyaris tenggelam, salah satunya di Pantai Anyer Banten tak ada yang tahu saya  tenggelam hal yang menyelamatkan saya hanya berjalan diatas karang-karang yang tertutup pasir. Satunya lagi dikolam renang karena tidak sengaja berenang di kedalaman 3 meter niatnya agar bisa berenang dan tidak terulang lagi seperti di pantai. tapi yah, memalukan, dan menyakitkan.

Tuesday, July 16, 2013

Beruntungnya tinggal di Indonesia (1 Ons )

Saya tidak termasuk orang yang menentang kenaikan BBM kemarin, meskipun tahu akibat semuanya, saya tetap optimis bahwa kondisi kedepan akan kembali stabil. memang dampaknya makin terasa apalagi dibulan puasa seperti sekarang, terlebih sebagai Videographer yang sering menerima job pernikahan, ataupun event, dibulan puasa ini kan sepi. 

Ditambah lagi kurs Dollar ke Rupiah sudah mencapati Rp 10.000/$, yang membuat tabungan saya makin hari nilainya makin kecil, sedangkan bidang kerja saya memerlukan banyak investasi perlengkapan yang kebanyakan barangnya  Impor  itu berarti harga jualnya akan mengikuti Dollar. Hikmahnya saya tidak usah pusing lagi buka Kalkulator kalau menghitung kurs Dollar ke Rupiah. cukup tambah atau kurangi angka 4 angka "0" ;p

Akibat kenaikan BBM transportasi pun naik,dan saya termasuk orang yang lebih suka berpergian dengan transportasi umum, di Palembang , tarif Bus TransMusi sudah naik menjadi Rp4500, dan rencananya akan dinaikan lagi menjadi Rp 5000. itu artinya jika anda terpaksa membeli SmartCard TransMusi (mungkin tertinggal dirumah, atau belum punya) seharga Rp 20.000 dengan saldo Rp 8000 tidak bisa lagi untuk pulang pergi.

Selain dampaknya pada tarif alat transportasi, Kenaikan harga BBM dan juga karena bulan puasa ikut memelambungkan harga-harga bahan pokok. Masalahnya disadari atau tidak justru konsumsi di bulan puasa apalagi menjelang lebaran nanti akan semakin besar. Misalnya saat tadi sore saat kewarung, harga cabe merah 1 ons nya sudah Rp 5000, dan harga bawang merah sudah Rp 6000 per ons nya, bahkan Cabe Rawit sudah mencapai Rp 12000 per Ons. Semoga masakan kita tetap sedap nan lezat ya.

Tapi inilah hikmahnya tinggal di Indonesia, kita harus tetap bersyukur karena di Indonesia 1 ONS = 100 gram, coba kalau anda tinggal di negara yang mengikuti Satuan Internasional seperti amerika dimana 1 ONS hanya 28,3 gram dan sering dibulatkan 28 gram saja. hahaha coba bayangkan jika di Indonesia ikut-ikut internasional dengan uang Rp 6000 anda hanya dapat mempu membeli beberapa butir bawang merah, atau beberapa cabe. setiap kali makan gorengan diwarung dengan cabe rawit anda kena Rp500 lagi. 
Sekarang saya jadi paham kenapa penjajah belanda betah banget ngerampok rempah-rempah di Indonesia dulu sampe 3,5 Abad Untung bangettt

Monday, July 8, 2013

Internasionalnya Kotaku

Kalau anda melewati jalan disamping masjid Agung menuju Km 12, anda akan melihat LED Display Running Text yang baru dipasang Pemkot Palembang. Teks berjalannya berupa ucapan selamat datang, jam, himbauan-himbauan untuk mengenakan sabuk pengaman, helm standar, menyebrang di tempat yang telah disediakan, dan yang LUCU ini nih "Menuju Kota International" ngerasain gak sih gimana simangatnya kota ini pengen jadi kota internasional? sampai mencampur-campurkan bahasa,kesalahannya hanya satu huruf antara International (English) dan Internasional (bahasa indonesia/saduran) bahwa yang benar "Rood To International City" atau "Menuju Kota Internasional"  yah, maklumin ajalah ya, saya sendiri sering salah nulis huruf-huruf kok.

Saturday, May 25, 2013

JA Jadi Teroris Penyebar Spam?

tadinya mau mention langsung ibu Dr. Hj. Marrisa Haque, Aktris yang kini menjadi politisi PAN dan nyalon legislatif untuk daerah Bengkulu, tapi duh ngeliat time line ibu MH jadi ngeri di Block Spam sama beliau, dikarenakan seluruh yang tweet nama nya dan suaminya atau mention kebeliau akan di Block sebagai Spam.(maaf bu, saya kepoin dari tanggal 24) :D



Awalnya MH Searching nama suaminya di mesin search Twitter "Ikang Fawzi" dan yang muncul dideretan teatas adalah akunnya Joko Anwar.


Itu dikarenakan JA ngetweet populer
kok bisa Joko Anwar ngetweet populer? ya karena twitternya banyak di retweet, lebih dari 100 akun ngeretweet tweet joko anwar ini, kok bisa? ya iyalah. follower Joko Anwar aja lebih dari 300.000. seratus lebih retweet gak mustahil. Namun justru membuat MH geram, JA akhirnya di Block, report sebagai Spam, mungkin kalo ada tombol, Block as Terrorist bakal di push juga.

Lalu Dr.Hj. Marrisa Haque memberi bukti tuduhannya berupa screen shoot bagaimana Joko Anwar ada di deretan tearatas mesin search
Teror dan Spam buatan Joko Anwar terhadap Keluarga Kami Ikang... on Twitpic
kemudian  JA membalas tweet ibu MH
Dari tweet JA ini sebenarnya menjadi titik cerah terhadap hal yang dipermasalahkan yang memberikan beberapa kemungkinan.
Pertama TimeLine yang ada di mesin pencari twitter tidak menunjukkan tweet teraktual karena internet yang dipakai MH lambat, halaman tidak loading secara sempurna, jadi yang muncul hanya tweet populer (silahkan dicoba, Twitter akan lebih dahulu menampilkan  tweet terpopuler terlebih dahulu, kalo internetnya cukup cepat tidak sampai setengah menit twitter akan memberikan tweet-tweet teraktual)
Kedua, ada kemungkinan MH justru sengaja menghentingkan loading dari halaman twitternya agar TL tetep nyangkut di Tweet populer saja, untuk segera capture tampilan layarnya.
lalu apa kemungkinan lain yang dapat menyebabkan beberapa gambar tidak terload, bahkan Avatar twitternya sendiri

Siapakah yang memperkeruh perkara bahkan sampai buat berita di media massa online tidak lain adalah MH,  dari tweet nya sih, MH sengaja menghubungi Pemred liputan6.com untuk membuat berita ini berita ini
tapi, dari berita yang beliau buat sendiri, justru merasa tidak sesuai karena urusan redaksional antara Merasa Diserang dan Menyerang. dan MH kembali merasa di Bully liputan6

MH benar-benar merasa dibully di sosmed microblogging ini, ia membeberakan gambar-gambar yang dirasa sangat melecehkan silahkan ke >>>>TKP
Perlu diketahui,terlihat dari TL photo di akun JA hingga detik ini tidak ada satupun gambar yang dibuat oleh JA. bahkan gambar-gambar yang dituduhkan tidak ada satupun yang JA mention atau retweet.

dan saya yang basicnya anak IPS aja rasanya gak perlu jadi Roy Suryo untuk menganalisis kesalah pahaman itu.
lalu apa tanggapan anda untuk kejadian ini?

Monday, May 13, 2013

Lafadz Allah Di Langit Palembang

Sebelumnya saya sudah pernah membagi cerita ini di Facebook dan Twitter, beberapa foto sudah dishare ke orang lain, dan banyak yang mengatakan bahwa foto yang saya beri adalah hasil rekayasa,editan , dan hoax. beberapa orang malah menganggap saya adalah Kader dari salah satu Organisasi Keagamaan.
Nah Postingan kali ini hanya sebagai klarifikasi atas segala prasangka dan tuduhan beberapa orang.
Pertama Foto-foto tersebut adalah Asli, bukan rekayasa, bukan Hoax, Bukan hasil Editan. dan benar-benar ada.
Kedua, Saya bukan lah Kader ataupun anggota kelompok manapun, saya hanya menjalankan profesi saya, dan bisnis dibidang photo dan videography.

Oke, saya mulai. Minggu lalu (12 Mei) saya mendapat job untuk mendokumentasikan sebuah Event "Muktamar Khilafah" dari HTI Sumsel yang merupakan salah satu organisasi Islam ditanah air, kabarnya event ini merupakan rangkaian roadshow dibeberapa kota di Indonesia, dan puncaknya nanti di Jakarta.

Singkat Cerita, saat pembicara mulai menaiki panggung dan dikawal oleh sekelompok anak (SMP) yang membawa bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat syahadat. saya tentunya memotret keseluruhan kegiatan saya berusaha untuk ketinggalan satu moment pun, termasuk barisan anak2 ini, Point Of Interest yang ingin saya tunjukkan awalnya adalah anak2 ini dan stylenya yang gagah, dengan latar belakang penonton. saat beristirahat saya agak penasaran dengan photo yang saya ambil, seperti ada hal yang aneh. dan Ternyata benar, meskipun agak kurang persis bisa dibaca namun Awan-awan itu seperti membentuk Huruf / Lafadz Allah dalam tulisan arab.

gambar setelah di croping
Kejadian seperti ini sebenarnya adalah hal biasa, fenomena biasa, awan bisa saja berbentuk apapun , penafsirannya bisa sesuai dengan imajinasi kita, kalau anda bilang ini justru  mirip kayak ranting pohon sekalipun saya tidak masalah. Saya beberapa kali melihat awan-awan dengan lafadz Allah sebelumnya, namun selalu saya anggap hal biasa, cuma saya sebut ini kejadian sesuai Tema, maksudnya munculnya disaat event yang islami, dan diselenggarakan oleh salah satu kelompok islam. Saya pun sempat dibuat takjub dengan foto awan yang menyerupai Malaikat saat pelantikan Paus yang baru, karena awan yang muncul sesuai tema. Padahal mungkin saja awan seperti itu akan muncul saat anda pergi ke kampus.

Kemudian saat saya tunjukkan foto ini kepada beberapa orang untuk memastikan tanggapan mereka, apakah mereka juga bisa membaca lafadz ini sesuai dengan persepsi saya, mereka langsung mengucap "Subhanallah" . Diantara panitia ada yang bilang bahwa ada awan berlafadz Allah juga muncul di sudut tempat yang lain.
Setelah acara selesai dan pulang kerumah, saya mencari lewat twitter apakah ada diantara peserta yang juga menangkap photo dengan lafadz Allah seperti yang saya tangkap atau awan yang lain, dan benar. dan ternyata saya dapatkan link yang mengarah ke salah satu page facebook yang diberi nama Komunitas Rindu Syariah & Khilafah
Nah, foto ini entah siapa yang mengabadikannya, tapi saya awalnya yakin karena beberapa orang katanya melihat awan ini seperti yang ditunjuk dilokasi yang ditunjuk. Namun beberapa tanggapan miring justru mulai bermuncullan seperti yang mengatakan bahwa gambar ini merupakan hasil editan.
satu foto rasanya kalo bukan yang moto sendiri masih kurang bisa percaya, nah tiba-tiba ada yang posting foto seperti ini di facebook atas nama Hikari ilahi juga menunjukkan adanya lafadz Allah dilangit Stadion Bumi Sriwijaya ini penampakkannya 
Foto from Facebook- Hikari Ilahi
Lafadz Allah mungkin akan lebih terlihat jelas  pada foto-foto diatas, dan awalnya saya gak pernah merasa menangkap foto awan yang ini, hingga saat tadi pagi saya mengecek beberapa foto di memory card dan ternyata ada foto yang mendukung ke otentikan foto-foto yang dianggap hoax oleh beberapa orang.

tampak lafadz Allah menjadi latar pemandangan dibelakang anak SMP itu, Saya sendiri tak menyadari  akan keberadaan awan-awan itu awalnya. and, ini membuktikan saya tidak ketinggalan satu moment sekalipun. dan kalo mau liat exifnya, monggo kerumah. kali aja mau jadi klien.

Sekali lagi awan-awan berbentuk apapun sangatlah mungkin terjadi, tanggapan dan penafsirannya diserahkan kepada pribadi masing-masing, dan bukan maksud lain saya membagikan foto ini, hanya sebagai bentuk klarifikasi atas segala tuduhan.

Saya sendiri menempatkan posisi pekerjaan ini sebagai profesi, bukan karena ada ikatan apapun. Meski karena sewaktu dulu saat saya masih SMA saya mengikuti ekskul ROHIS, yang membuat saya akhirnya bisa mendapat link job seperti ini di kemudian hari. 

Saya sendiri selalu skeptis terhadap segala berita, termasuk berita-berita hoax baik yang dibuat oleh pihak lain, atau bahkan yang seagama, saya sangat tidak menyukai berita-berita bohong,apapun motif dan tujuannya, termasuk untuk tujuan penyiaran agama. Saya tidak mau menerima mentah-mentah seluruh berita, bahkan dari rekan sendiri. ya istilah anak mudah sekarang "Yah, Cukup tahu aja lah"

oke, dan ini bisnis yang saya sebut dari tadi, Visit my own page Imajie Craftive Studio at www.imajie.web.id jangan lupa like :D

Sunday, February 24, 2013

Berbagi Kesuksesan

Mau dibilang sudah sukses, yah saya lebih milih untuk jawab "saya sedang berlari kearah itu". nah sekarang @Samsung_ID sedang mengajak kita untuk berbagi kisah sukses, kita bisa menceritakan kesuksesan kita, usaha kita untuk mencapainya hingga orang orang yang membantu dan menginspirasi hidup kita. oke di Samsung  Switch to Succes saya telah membagi sedikit cerita sukses saya dan kiat-kiatnya. Kamu bisa share lewat facebook atau twitter tulisan saya di "Mengalahkan Diri Sendiri" dan bisa mencoba membagi kisah suksesmu sendiri, agar menginspirasi orang lain. Mari ceritakan !! :D

Thursday, February 21, 2013

DSLR Slide Negative Film Viewer

Kalo dipikir-pikir generasi saya cukup beruntung, lahir dimana perkembangan teknologi sangat pesat, mungkin tak pernah dibayangkan oleh kakek atau orang tua sebelumnya. pokoknya serba dipermudah, mau ngetik pake MS Office , bayangin gimana orang jaman dulu pake mesin ketik yang gak punya tombol backspacenya?? . Sekarang mau nyari bacaan apa aja tinggal googling, atau buka wikipedia, gak perlu beli buku tebel-tebel. Nyari kenalan gak perlu ikut sahabat pena,cukup punya facebook. mau Foto tinggal jepret, hasilnya bisa langsung diliat, mau cetak tinggal print. bayangin jaman dulu pas kamera tustel atau slr analog masih dipake, mesti satu rool film abis, terus bawa kestudio foto untuk ngeliat negative filmnya, nah dari situ baru dicetak deh gambar di Kamar Gelap.

Tapi ternyata kemajuan teknologi seperti ini memiliki konsekuensi, misalnya hilangnya mata pencarian, seperti tukang cetak negatif film yang dulu sering kita jumpai gerobaknya ada di pinggir jalan. dan coba deh cek tumpukan slide negative film yang kita miliki, yang memuat banyak kenangan, yang mungkin ada yang belum pernah kita cetak, atau hasil cetaknya yang entah kemana? terus kalo mau cetak lagi mesti kemana? kestudio foto? apa gak diketawain sama pegawainya? ya kalo gak diketawain, apa mereka masih punya kamar gelap untuk cetak foto-foto kita?

Oke, postingan saya kali ini tidak akan banyak memberikan solusi, namun semoga dapat membantu menghidupkan kenangan-kenangan anda yang tertumpuk bersama klise-klise film itu.


Ini penemuan saya dan mamas diawal tahun ini,karena belum bisa membeli negative film scaner. tapi berhasil menjadikan kamera DSLR menjadi sebuah slide negative viewer. cara ini cukup berhasil, menghingat kami menggunakan teori matematika dasar  (-)x(-)=+ , #BePositivly dan percobaan iseng beberapa kali yang awalnya ingin membuat file foto digital dari negative film.



Pertama, Siapakan klise film/negative film yang anda punya, seperti negative film pass photo anda waktu SD misalnya. :D

Kedua, Siapkan Kamera DSLR yang telah terinstal Magic Lantern (untuk cara menginstal magic lantern sebagai firmware tambahan anda bisa searching di google, atau silahkan kunjungi situsnya di http://wiki.magiclantern.fm atau magiclantern.fm atau membaca dokument di grup DCI)

Ketiga, Alangkah baiknya kalo punya lensa macro,tapikalo gak punya bisa pake filter macro, atau kaca pembesar, tapi kalo gak punya juga cukup zoom maksimal saja lensa kit anda.

Keempat, ubah ke mode video, masuk kemenu Movie, pilih video effect, dan switch On Negative (gambar akan berubah negatif) atur sehingga eksposure tepat.

Kelima,: Sumber cahaya menjadi kunci dalam eksperimen kali ini, gunakan cahaya yang soft, jangan terlalu kuat, jaga eksposure agar tepat. anda bisa menggunakan cahaya lampu atau senter dengan diberi diffuser seperti ini


Keenam, letakan slide negative film/klise didepan lensa dan fokuskan pada film. kini film yang negative itu akan terlihat warnanya.


zoom


Anda kini bisa menikmati foto-foto lama anda dengan menggunakan kamera DSLR anda. namun menu ini hanya terdapat pada mode video, jadi anda bisa mengabadikan foto-foto tersebut dalam bentuk video. untuk menjadikannya image, anda hanya perlu mengcapturenya nanti di komputer, dan alangkah lebih baiknya saat merekam menggunakan resolusi video yang paling besar (Full HD)
cara ini memang masih menghasilkan gambar yang sangat kasar, tapi cukup untuk membangkitakan memory dan kenangan dengan biaya yang lebih murah ketimbang anda harus membeli Negative Film Scaner yang harganya cukup mahal.

Monday, February 18, 2013

3 Karnaval

Event 3 Karnaval di Palembang merupakan salah satu event yang dibuat oleh operator seluler 3 (Tri) sebagai kegiatan Gathering bagi para retailer produk Tri, event ini dibuat oleh event organizer VJ Production Palembang dan didokumentasikan oleh Imajie CraftiveStudio.

Thursday, February 7, 2013

Korban Film 5 Cm

Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasaya 
Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya 
leher yang akan lebih sering melihat keatas 
lapisan tekad yang 1000 kali lebih keras dari baja. 
Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya 
serta mulut yang akan selalu berdoa
Film memang sebuah karya seni yang paling menginfluence dulu setelah teman saya menonton film "Gie" ia akhirnya masuk kelompok Pecinta Alam , dan akhirnya Desember lalu setelah menonton 5 Cm saya memiliki niat besar untuk mendaki gunung, tampaknya seru, menyenangkan, dan menantang.


Dan kesempatan itu datang ketika teman saya yang terinfluence film Gie dan pernah menjadi anggota pecinta alam itu mengajak saya untuk naik gunung Dempo, seketika saya mengatakan oke. lalu harinya kapan? ntahlah, februari ini saya banyak kerjaan, tanggal 7 kalo bisa sudah sampe Palembang, yaudah besok aja (4 februari) dan teman saya itu terkejut, namun mengiyakan,  kebetulan ada temen satu lagi dateng kerumah, dan langsung saya ajakin juga kakak saya, jadi dengan persiapan yang sedikit namun dirasa pas akhirnya kami berempat berangkat mendaki gunung.


Dengan Bus Telaga Biru (ekonomi 40ribu/orang)dari Palembang kami tiba di Kampung 1 dekat pabrik PTPN 7 PagarAlam sekitar pukul 11 malam, biasanya para pendaki akan menginap dirumah ayah Anton untuk menunggu pagi dan naik truk yang akan membawa para pemetik teh. Namun pilihan kami malam itu adalah langsung membelah perkebunan teh agar sampai ke Kampung 4 paginya dan dapat mendaki paginya lebih awal agar tak sampai kemalaman tiba di puncak.

Namun apadaya, langit yang gelap, tak ada lampu jalan, kami beberapa kali tersesat diantara semak belukar, dari kejauhan kami melihat lampu-lampu perkampungan yang menjadi petunjuk arah satu-satunya.  walau itu nyatanya gagal, dan saat kami tiba di kampung itu, ternyata itu bukan kampung 4 melainkan kampung 2. tepat subuh dini hari. untungnya penduduk kampung 2 sangat ramah, ia menunjukkan kami jalan untuk tiba di kampung 4, yang hanya ditempuh berjalan kaki selama sekitar 30-40 menit.

Setibanya di kampung 4 yang dituju adalah warung, untuk sarapan pagi dan mulai mendaki sekitar jam 9 pagi dari titik awal pendakian di perkebunan teh Kampung 4, saat mendaki saya menirukan dialog dalam film 5 Cm, "Aku Telah menaruh puncak itu disini (sambil ujung telunjuk kanan diletakkan mengambang diantara kedua  mata)"

Singkat cerita, pendakian itu ternyata tak semudah yang saya bayangkan, terlebih ketika kompor yang kami bawa tak bisa menyala karena yang kami bawa bukan gas kaleng untuk masak melainkan untuk isi ulang korek zippo. ditambah lagi ketika pukul setengah 4 sore, hujan tiba-tiba datang saat kami sudah sampai di shelter 2, melihat fisik kami  dan logistik yang ala kadarnya, akhirnya kami memutuskan membangun tenda, dan bermalam disana, dan tak melanjutkan perjalanan ke puncak.

Pendaki Amatir


Malam itu mungkin adalah malam terlama yang saya lewati, kami bangun berkali kali dan pertanyaan yang dilontarkan adalah "Jam berapa sekarang" kondisinya sangat dingin ditambah hujan rintik-rintik, dan ternyata selimut yang sudah saya packing sebelumnya dirumah ternyata gak masuk kedalam ransel, alias tertinggal di Palembang.
di Shelter 1 sebelum kabut misterius itu menyergap kami

Dan ketika kami terbangun di pagi hari, hati begitu senang karena sudah melewatkan malam paling menyeramkan, dan menyiksa itu, yang kami ingin hanya cepat pulang dan sampai rumah.
Sudah, lupakan dulu puncak itu, kami sudah tak tahan. mungkin lain kali, tapi tidak untuk saat ini puncak harus dicapai.

Perlu diketahui diantara kami bertiga, hanya satu orang yang pernah mendaki gunung dempo,  dan ia hanya satu kali pernah sampai kepuncak saat diksar Mapala.
beberapa tips yang menjadi catatan pribadi saya bila ingin mendaki gunung lagi
Pertama, olahraga seminggu sebelum mendaki, agar fisik tak cepat drop.
Kedua, pastikan gas yang dibawa adalah gas untuk masak, dan bukan isi ulang korek,
Ketiga, jangan lupa bawa selimut, kalo perlu ada sleping bag, bawa kaos kaki tebal, jaket hujan, dan bukan sweater.
Keempat, bawa dua sandal lebih baik, pakai sandal/sepatu terbaik. ditengah perjalanan anda akan melihat banyak sepatu atau sandal hancur, bahkan kedua teman seperjalanan saya ini terpaksa menuruni gunung tanpa alas kaki.
Kelima,  jika ingin mengabadikan pendakian dengan kamera, ada baiknya anda bawa saja kamera pocket, ketimbang DSLR yang gak ringan, dan mengganggu selama pendakian ini. toh anda tak akan banyak nafsu memotret, anda hanya ingin cepat sampai, dan cepat turun.

soal perlengkapan lainnya yang harus dibawa, anda bisa searching di googel, dan memikirkannya sendiri, 
Salam Lestari !!!!!