Saya adalah pengguna moda transportasi Bus, baik bus kota maupun TransMusi, Postingan kali ini saya akan sedikit curhat tentang kondisi transportasi masal yang populer di masyarakat kota Palembang ini. Mulai dari berita buruk sampai berita bagusnya.
Bus Kota "Jet Coasternya Palembang"
Gelar ini saya pinjam dari sebutan seorang teman yang sangat suka naek Bus Kota, Suatu kelebihan yang dimiliki Bus Kota yang belum dimiliki oleh TransMusi adalah waktu tempuhnya. Jika saya tinggal di km12 dan ingin menuju Kampus di Plaju, waktu tempuh hanya kurang lebih 50menit. Bahkan jika tidak ada kemacetan, waktu tempuh hanya sekitar 40 menit saja. Hal ini terbalik dengan TransMusi yang disebut sebutu sebagai BRT alias Bus Rapid Transit. Kata Rapid yang mengidentikan Cepat ini nyatanya lebih lama. Jika saya dari daerah Km 12 menuju Kampus saya di Plaju waktu tempuh yang dipakai bisa mencapai satu jam lebih. Kecepatan dan ongkosnya yang lebih murah (Rp 2000.-) pun menjadi alasan Jet Coaster Palembang ini tetap diminati.
Tapi, saya memiliki banyak catatan buruk untuk transportasi ini, antara lain.
1. kurangnya kenyamanan dan Keamanan.
2. Pengemis, pengamen, bahkan Penyair yang syairnya kayak mau Nodong penumpang memilih Bus Kota sebagai tempat penghasilannya.
3. Jika Sepi penumpang, atau terjadi kemacetan panjang, bus Kota kerap menurunkan paksa penumpangnya. dengan uang ganti rugi separuhnya saja. Uang itu jelas tidak cukup untuk naek kendaraan kedua kalinya.
Nah, pengalaman beberapa hari yang lalu adalah ketika saya naek bus kota hendak kekampus, saya biasanya memilih bangku sebelah kanan, karena memiliki space yang lebih luas untuk kaki saya yang panjang.Tapi Tiba tiba, saya kaget, disebalah triplek yang menjadi dinding kanan bus itu tiba tiba mengeluarkan asap hitam. dalam benak saya, bus ini akan terbakar. Tapi saya berusaha untuk tidak langsung cemas dan menyelidiki penyebabnya secara sepintas saja. Apakah ini kerusakan mesin? atau ada yang membakar sesuatu dibalik triplek yang separuh terbuka itu. Khawatir tiba tiba meledak bus itu. saya memilih untuk pindah tempat duduk. yang lebih aman dan memiliki jalur evakuasi yang lebih cepat. Saya pun tak mau langsung membuat cemas penumpang lain yang hanya sekitar 5 orang saja saat itu. Ternyata asap itu timbul jika bus baru akan jalan saat berhenti untuk menaik atau turunkan penumpang. Jadi kesimpulannya asap knalpot lah yang masuk kedalam ruang bus. mungkin Knalpot bocor. Saat itu saya agak sedikit lega. Tetapi hal ini bukan urusan yang sepele sebenarnya. Gas pembuangan BBM itu sangat berbahaya jika terhirup, salah satu gas beracun Carbon Monoksida (CO). gas inilah yang sering digunakan orang untuk bunuh diri didalam mobil seperti di film film. Katanya sih sering sering menghirup polusi, bisa buat otak agak dung dung. haha.
 |
wanita ini bahkan terpaksa bermaskerkan sapu tangan |
 |
dari triplek dinding bus inilah muncul Asap tebal (gak keliatan) |
Beberapa Tips jika ingin naek bus kota adalah :
1. Jaga barang anda masing masing, jika terpaksa berdiri,taruhlah tas anda dibagian depan. Waspada, dan janga biasakan tertidur didalam bus apalagi tidak didampingi teman.
2. Jika anda bisa memilih tempat duduk, Pilih saja tempat duduk sebelah kiri , bangku bagian kiri memungkinkan anda lebih sedikit menghirup gas berbahaya dari pembakaran bbm dan polusi. Karena umumnya knalpot terletak diseblah kanan. sedangkan disebalah kiri anda akan lebih sering dekat dengan pepohonan. (hipotesis kecil)
3. Jika anda sudah merasa tak nyaman, jangan segan segan untuk pindah kendaraan.
4. Kalo musik yang dipasang Sopir terlalu keras. Tutup saja telinga anda, atau teriakin aja tuh sopir."Bang, mau budeg-budeg sendiri, jangan ngajak-ngajak(kata-kata ini tidak direkomendasikan)" karena menurut hasil survey saya sih. Sopir Bus yang suka pasang musik keras keras itu Budegk/Tuli termasuk kondektur/kernetnya.
TransMusi "ANYAM"
ANYAM alias Aman, Nyaman,dan Mahal. hahaha.
Sebenarnya BRT ini lebih cepat ketimbang Bus Kota. rata rata kecepatannya 40km/jam jika kita naek satu jurusan. tanpa transit, misalnya dari Km12 ke Pasar 16. jelas waktu tempuhnya lebih singkat daripada bus kota. Namun, karena armadanya yang masih sedikit dan kita harus menunggu hadirnya TransMusi dihalte, juga waktu tunggu lagi di Halte transit yang terkadang penuh sesak. membuat TransMusi berasa Lahmaaa...
hampir setiap hari saya menggunakan Transportasi ini. karena anda tahu sendiri, Palembang ini puanas buangetttt. oh ya, saya punya kabar baik dan buruk tentang armada ini.
Pertama, Bagi kamu yang pulang malem, semenjak awal bulan oktober ini, kalian sudah bisa menikmati transmusi malam ini hingga pukul 22:00. Kabar Buruknya, maaf, kalian harus menunggu hingga 20 sampai 30 menit untuk menemui bus ini. ini lebih lama 4 kali lipat jika dibandingkan dengan waktu siang. karena Armada yang di oprasikan saat malam hanya sedikit, menurut info yang saya dapat dari pramugara hanya 4 armada tiap koridornya.
Kedua, saat penyelenggaraan SeaGames nanti, armada malam akan diperbanyak, dan bagi warga Palembang siap siap punya SmartCard pengganti karcis kertas yang selama ini dipakai. Namun meski nantinya smartcard ini diberlakukan, penggunaan karcis kertas pun masih tetap diterapkan.
Kabar Buruknya Tarif TransMusi akan naik menjadi Rp 4.000,- (kata seorang pramugara) hwaaaa.
 |
Mesin Pembaca SmartCard Ticket (masih dalam bentuk pengenalan) |
Mengenai kenaikan tarif ini, jelas sangat membebani masyarakat. sebut saja, saya yang mahasiswa, saya akan membayar 8 ribu perhari untuk pergi dan pulang. itu sama saja dengan ongkos bus saya pulang pergi selama dua hari. belum lagi ditambah ongkos ojek.
memang benar, apa yang sering disebut
Ada Harga Ada Rupa. fasilitas yang yang diterapkan transmusi memang nyaman dan aman. tetapi dengan harga Seperti itu rasanya tidaklah berimbang. Mengingat Pelayanan TransMusi pun masih kurang, terutama kurangnya armada yang beroprasi yang menyebabkan tumpukan manusia luar biasa di halte halte saat jam jam sibuk. Masyarakat terpaksa begelantungan dan berhimpitan ketika Bus penuh.
membandingkan dengan didaerah lain saja. harga Rp 4.000,- saja sangatlah mahal. Jakarta yang luas wilayahnya hampir 7 kali lipat luas Palembang, hanya menerapkan Rp 3.500. bahkan pada jam 05:00 hingga 07:00 TransJakarta hanya menerapkan tarif Rp 2000 saja. sedangkan di kota kota lain tarifnya rata rata hanya Rp 3.000,-
Namun, Alasan yang saya terima dari seorang pramugara jurusan Sako-PIM, itu karena TransMusi merugi jika masih diterapkan tarif yang selama ini, TransMusi harus bisa membiayai sendiri pengoprasionalannya karena Pemerintah Kota Palembang tidak mensubsidi.
Belum lagi,No SMS
082177759966 pengaduan yang ditempel didalam Bus tidak pernah memberikan balasan ataupun respon.
memang kenaikan tarif ini masih dalam rencana dan wacana. Tetapi semoga hal ini pun masih dapat dipertimbangkan.
Lalu Bagaimana babak selanjut TransMusi ini???